Konsep dasar pemeliharaan sistem

konsep dasar pemeliharaan sistem
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI (Review)
Tahap pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi. Sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.

Langkah-langkah pemeliharaan sistem terdiri atas:
1. Penggunaan Sistem
Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.
2. Audit Sistem
Yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.
3. Penjagaan Sistem
Yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem atau modifikasi rancangan software.
4. Perbaikan Sistem
Yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.
5. Peningkatan Sistem
Yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.
pemeliharaan-sistem-informasi.html


Konsep Dasar Sistem
Sistem : kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Contoh :
- Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware
- Sistem Akuntansi, dll
Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurut Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat
dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut Anatol Raporot ; Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan
satu sama lain
Menurut L. Ackof ; Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Syarat-Syarat Sistem :
A. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
B. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
C. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
D. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada
elemen sistem.
E. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
KARAKTERISTIK SISTEM :
• Komponen (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau
dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
• Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari
subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

• Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Segala sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar
yang menguntungkan harus dipelihara dan dijaga agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan
lingkungan luar yang merugikan harus dimusnahkan dikendalikan agar tidak mengganggu
operasi sistem.
• Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Untuk membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem
yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain output dari suatu subsistem akan
menjadi input dari subsistem yang lainnya.
• Masukan sistem (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Masukan Sinyal (Signal Input) adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran.
Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.
• Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Meliputi : Keluaran yang
berguna, contohnya Informasi yang dikeluarkan oleh komputer. Dan Keluaran yang tidak
berguna yang dikenal sebagai sisa pembuangan, contohnya panas yang dikeluarkan oleh
komputer
• Pengolah Sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang
diinginkan. Contoh CPU pada Komputer, Bagian Produksi yang mengubah bahan baku
menjadi barang jadi, Bagian akuntansi yang mengolah data transaksi menjadi laporan
keuangan.
• Tujuan Sistem (Goal)
Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input
yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan. Dengan kata lain suatu sistem akan dikatakan
berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya. Sistem yang tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

KLASIFIKASI SISTEM :
•Sistem Abstrak (Abstract System) ; sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang
tidak tampak secara fisik (Sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang
menggambarkan hubungan Tuhan dengan Manusia)
•Sistem Fisik (Physical System) ; merupakan sistem yang ada secara fisik sehingga setiap
makhluk dapat melihatnya (Sistem Komputer, Sistem Akuntansi, Sistem Produksi dll.)
•Sistem Alamiah (Natural System) ; sistem yang terjadi melalui proses alam dalam artian
tidak dibuat oleh manusia. (Sistem Tata Surya, Sistem Galaxi, Sistem Reproduksi dll.)
•Sistem Buatan Manusia (Human Made System) ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human
machine system (contoh Sistem Informasi)
•Sistem Tertentu (Deterministic System) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; Sistem Komputer)
•Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. (Contoh : Sistem Manusia)
•Sistem Tertutup (Close System) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur
tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
•Sistem Terbuka (Open System) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ;
yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh
satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat
modern.
Sistem Terotomasi Mempunyai Sejumlah Komponen yaitu ;
•Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
•Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi,
program aplikasi).
•Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi
keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
•Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
•Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem Terotomasi Terbagi Dalam Sejumlah Katagori :
•On-line Systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada
area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil
komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah
dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan
udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
•Real-time Systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman
data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima
dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on- line adalah satuan waktu
yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan online
masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya,
on- line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi
langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
•Decision Support System + Strategic Planning System. Sistem yang memproses
transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan,
mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian,
sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket
statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data
tetapi juga fungsi- fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi
dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
•Knowledge-based System. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan
dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan
perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem Berdasarkan Prinsip Dasar Secara Umum Terbagi Dalam :
•Sistem Terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang
berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)
•Sistem Besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi
melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi
menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
•Sistem Sebagai Bagian Dari Sistem Lain ; sistem selalu merupakan bagian dari
sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
•Sistem Berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir
semua sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
1. Pemakai ; Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan
eksekutif.
2. Manajemen ; Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai
yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen
sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum
yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan
keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang
berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ; “ sistem tersebut harus
mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam
bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa ; Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami
organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan
perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya
berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan
sejenis.
4. Penganalisa sistem ; Fungsi- fungsinya antara lain sebagai :
•Arkeolog ; yaitu yang menelusuri baga imana sebenarnya sistem lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem
lama.
•Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
•Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara
lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya
yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
•Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa
sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum
yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan
menjadi porsi penganalisa sistem.
5. Pendesain sistem ; Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa
kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian
ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh
programmer.
6. Programmer ; Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah
diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian ; Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer
misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan
dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar
dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
Hal Mendasar Dalam Pengembangan Sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang
memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini
dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
•Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih
cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang
berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri,
bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50
% sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis
pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
•Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan
50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah
sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya
sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang
bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan
cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program,
menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
•Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan
kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian
sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai
80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan
untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
METODE SISTEM.
A. BLACKBOX APPROACH.
Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak
diketahui atau tidak terdefinisi.
Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam (yang menangani) sedangkan
pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini terdapat pada
subsistem tingkat terendah.
Contoh : - bagian pencetakan uang, proses pencernaan.
B. ANALITYC SISTEM.
Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk
menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan
dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya. Dalam metode ini beberapa langkah
diberikan seperti di bawah ini :
a. menentukan identitas dari sistem.
•sistem apa yang diterapkan.
•batasannya.
•apa yang dilaksanakan sistem tersebut.
b. menentukan tujuan dari sistem.
•output yang dihasilkan dari isi sistem.
•fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi
lingkungan.
c. bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masingmasing
bagian tersebut.
•tujuan masing- masing bagian sistem harus jelas.
•cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem
lain.
d. bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan
menjadi satu kesatuan.
Konsep Dasar Informasi:
Informasi : data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan
dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat
relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi
bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi
biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan
pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak
terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi
penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating
information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
•Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
•Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat.
•Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
Definisi Sistem Informasi:
“Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya”.
“Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi”.
“Sekumpulan prosedur manual atau terkomputerisasi yang mengumpulkan/mengambil,
mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi dalam mendukung pengambilan dan
kendali keputusan”
“Sekelompok orang, prosedur, input, output dan pengolahannya secara bersama-sama
menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya”
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan- laporan yang diperlukan.
Ada 4 operasi dasar dari sistem informasi yaitu mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan
menyebarkan informasi. Informasi mungkin dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar
dan memungkinkan didistribusikan ke dalam atau ke luar organisasi.
Contoh sebuah sistem informasi penjualan
Pengumpulan Data Transaksi dan faktur penjualan, transaksi pemesanan
Pengolahan Hitung total penjualan faktur, hitung rekapitulasi penjualan perhari /
perminggu / perbulan / pertahun. Rugi/laba penjualan
Penyimpanan Data penjualan, konsumen, supplier
Distribusi Pelanggan, manajer penjualan dan pimpinan
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual,
model manajemen dan basis data.
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :
1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
•Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan
pemrosesan informasi
•Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin
sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan
manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan
suatu prosedur/manual sistem.
2. Sistem basis data terintegrasi
•Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data
base manajemen system.
3. Mendukung Operasi
•Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi
organisasi.
Istilah Sistem Informasi
= Manajemen Information System
= Information Processing System
= Information Decision System
= Information System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk
mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
•Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk
interaksi, Media komunikasi data
•Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya),
perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi
(aplikasi akuntansi dll).
•Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
•Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
•Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical Personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan
inquiry = operator);
- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan
perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan
keputusan level menengah ke bawah.
- Staff specialist : digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus,
laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang. Aplikasi = program
+ prosedur pengoperasian.
Sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi formal dan informal.
Sistem Informasi Formal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur dan kebijaksanaan
tertulis dalam dokumen. contoh Undang-undang pajak penjualan.
Sistem Informasi Informal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur dan
kebijaksanaan tidak tertulis dalam dokumen, contoh pemberian diskon penjualan secara tidak
terduga.
HUBUNGAN PENGELOLA DENGAN SISTEM INFORMASI
Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem informasi adalah
personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi
dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari
kebutuhan pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu
bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan.
Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis.
Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi
Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.
Untuk pengembangan sebuah sistem informasi diperlukan struk tur manajemen organisasi
personil. Strutktur dasarnya:
Direktur Sistem Informasi
Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem
Programmer
Manejer Komputer dan Operasi.
Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada Managerial Efficiency vs User Service.
Pendekatan Sistem Informasi
Sistem Informasi dipelajari di berbagai disiplin ilmu, seperti :
1. Ilmu Komputer ; yang berkaitan dengan teori-teori perhitungan, metode komputasi
dan metode penyimpanan dan akses data yang efisien.
2. Ilmu Manajemen ; yang memberikan penekanan pada model-model normatif dari
pembuatan/pengambilan keputusan dan praktek manajemen.
3. Riset Operasional ; yang berfokus pada teknik-teknik matematis untuk
mengoptimalkan parameter-parameter organisasi yang terpilih, seperti biaya
transportasi, kendali persediaan dan biaya transaksi.
4. SIM ; yang memusatkan pada sistem informasi yang berkaitan dengan komputer dan
merupakan gabungan/kombinasi dari ilmu komputer, ilmu manajemen dan riset
operasional untuk membentuk sistem dan aplikasi.
5. Sosiologi ; yang berpusat pada pengaruh-pengaruh sosial group dan organisasi dan
kegunaan sistem.
6. Ilmu Politik ; yang berkaitan dengan pengaruh-pengaruh politik dan kegunaan
informasi. (mencoba untuk mengubah distribusi keuntungan dalam masyarakat)
7. Psikologi ; yang menekankan pada respon-respon individual terhadap realitas sistem
dan model- model cognitive dari alasan manusia pekerjaan-pekerjaan, tugas seperti
aplikasi mikrokomputer, database, client personal

referensi :
http://leaplon.blogspot.com/2010/04/konsep-dasar-pemeliharaan-sistem.html
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kewarganegaraan Bab 4

BAB IV
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL


A. Pengertian Politik, Strategi, dan Polstranas
1. Pengertian Politik
Kata "politik" secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, politea, yang akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi sumber daya.
a. Negara
b. Kekuasaan
c. Pengambilan Keputusan
d. kebijakan Umum
e. Distribusi
2. Pengertian Strategi
Strategi berawal dari bahasa Yunani, strategia yang diartikan sebagai "the art of the general" atau seni seseorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.
3. Politik dan Strategi Nasional
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.

B. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandasan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

C. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR. Dalam melaksanakan tugas ini, presiden dibantu oleh berbagai lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi.

D. Stratifikasi Politik Nasional
Stratifikasi politik (kebijakan) nasional dalam Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Penentu Kebijakan Puncak
2. Tingkat Kebijakan Umum
3. Tingkat Penentuan Kebijakan Khusus
4. Tingkat Penentuan kebijakan Teknis
5. Dua Macam Kekuasaan dalam Pembuatan Aturan di Daerah

E. Politik Pembangunan Nasional dan Manajemen Nasional
Sistem manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang melibatkan pengambian keputusan berkewenangan dalam rangka penyelengaraan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan kertertiban sosial, politik, dan administrasi.
1. Makna Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
2. Manajemen Nasional
Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem, sehingga lebih tepat jika kita menggunakan istilah "sistem manajemen nasional" Dengan demikian sistem manajemen nasional dapat menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman dan sarana bagi perkembangan proses pembelajaran (learning process) maupun penyempurnaan fungsi penyelenggaraan pemerintah yang bersifat umum maupun pembangunan.

F. Otonomi Daerah
Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota Konsekuensinya, kewenangan pusat menjadi dibatasi.

G. Kewenangan Daerah
Keberhasilan pembangunan daerah tergantung pada pelaksanaan desentralisasi. Salah sati keuntungan dari desentralisasi adalah pemerintah daerah dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat. Dengan demikian prioritas pembangunan dan kualitas pelayanan masyarakat diharapkan dapat lebih mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat di daerah.

H. Implementasi Politik dan Strategi Nasional yang Mencakup Bidang-bidang Pembangunan Nasional
1. Visi dan Misi GBHN 1999-2004
Visi politik dan strategi nasional yang tertuang dalam GBHN 1999-2004 adalah terwejudnya Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Implementasi Polstranas di Bidang Hukum
- Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasaan dan pihak mana pun.
- Menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang belum ditangani secara tuntas.
3. Implementasi Polstrana di Bidang Ekonomi
- Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya struktur pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar distortif yang merugikan masyarakan
- Melakukan berbagai upaya terpadu untuk mempercepat proses pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan mengurangi pengganguran yang merupakan dampak dari krisis ekonomi.
4. implementasi Polstranas di Bidang Politik
a. Politik Dalam Negeri
b. Politik Luar Negeri
c. Peneyelenggara Negara
d. Komunikasi, Informasi, dan Media Massa
e. Agama
f. Pendidikan
5. Implementasi di Bidang Sosial dan Budaya
a. Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
b. Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata
c. Kedudukan dan Peranan Perempuan
d. Pemuda dan olahraga
e. Pengembangan Daerah
f. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
6. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Kemanaan
- Memperluas dan meningkatkan kualitas kerjasama bilateral bidang pertahanan dan keamanan dalam rangka memeliahara stablitas keamanan regional dan berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamainan dunia.
a. Kaidah Pelaksanan Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 199-2004 yang ditetapkan oleh Majelis Permusyarataan Rakyat dalam sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999 harus menjadi arah penyelengaran negara bagi Lembaga-Lembaga tinggi negara dan segenep rakyat Indonesia.
b. Keberhasian Politik dan strategi Nasional
Politik dan strategi nasional dalam aturan ketataannya selama ini dituangkan dalam bentuk GBHN yang ditetapkan oleh MPR dimana pelaksaan dilaksanakan oleh Presiden selaku mandator MPR Pemerintah harus bersih dan berwibaah, bebas dari korupsi, kolusi, dan neopolitik (KKN) guna mencapai cita-cita dan tujuan nasinal.
Dengan demikian kesadaran bela negara mega edy. Bela Negara diperlukan untuk mempertahankan keutuhan bela negara diperluakan untuk mempertahankan Keutuhan keutusan Bela Negara diperlukan mempertahankan Keutuhan dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kewarganegaraan Bab 3

BAB III
KETAHANAN NASIONAL

A. Latar Belakang
Sejak Proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Republik Indonesia dalah negara yang memiliki UUD 1945 sebagai konstitusinya.
Dengan demikian kondisi Kehidupan Nasional merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang didasari oleh landasan idiil Pancasila, landasan Konsititusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nusantara.

B. Pokok-pokok Pikiran
1. Manusia Berbudaya
Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan berbagai keterampilan.
2. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa, dan Ideologi Negara
Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional karena suatu organisasi, apapun bentuknyaa, akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan yang telah ditetapkannya.

C. Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.

D. Pengertian Konsepsi Ketahanaan Nasional Indonesia
Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah konsepsi Pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelengaraan kesejahteraan dan kemanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandasankan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

E. Hakikat Tannas dan Konsepsi Tannas Indonesia
1. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa da negara dalam mencapai tujuan nasional.
2. Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

F. Asas-Asas Tannas Indonesia
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
4. Asas Kekeluargaan

G. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
1. Mandiri
2. Dinamis
3. Wibawa
4. Konsultasi dan Kerjasama

H. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa, Konsepsi Ketuhanan Nasional akan menyangkut hubungan antaraspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek Geografi, aspek Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek Ideologi, aspek Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan Keamanan.
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.
a. Ideologi Dunia
1. Liberalisme
2. Komunisme
3. Paham Agama
b. Ideologi Agama
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh berkembang di Indonesia (Ir.Soekarno 1 Juni 1945).
Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengalamannya harus mencangkup semua nilai yang terkandung didalamnya.
c. Ketahanan pada Aspek Ideologi
1. Konsepsi tentang Ketahanan Ideologi
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
2. Pembinaan Ketahanan Ideologi
2. Pengaruh Aspek Politik
a. Politik Secara Umum
Politik berasal dari kata politics yang mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) dan atau policy yang berarti kebijaksanaan.
b. Politik di Indonesia
1. Politik Dalam Negeri
2. Politik Luar Negeri
c. Ketahanan pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa.
a. Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri
b. Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri
3. Pengaruh Aspek Ekonomi
a. Perekonomian Secara Umum
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang meliputi produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa, dan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
b. Perekonomian Indonesia
Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
c. Ketahanan pada Aspek Ekonomi
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi, dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
a. Struktur Sosial di Indonesia
Kehidupan masyarakat berdasarkan struktur peran dan profesi melahirkan bentuk hubungan dan ikatan antarmanusia yang dapat menggantikan hubungan keluarga.
b. Kondisi Budaya di Indonesia
1. Kebudayaan Daerah
2. Kebudayaan Nasional
3. Integrasi Nasional
4. Kebudayaan dan Alam Lingkungan
c. Ketahanan pada Aspek sosial Budaya
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
a. Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamanan
c. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat.
d. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya. dan pertahanan keamanan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kewarganegaraan Bab 2

BAB II
WAWASAN NUSANTARA

A. Wawasan Nusantara Suatu Bangsa
Suatu bangsa meyakini bahwa kebeneran yang hakiki atau kebeneran yang mutlak adalah kebeneran yang datang dari Tuhan, pencipta alam semesta.
Wawasan dimaksud untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jatidiri bangsa. Kata "wawasan" itu sendiri berasal dari wawas(bahasa Jawa) yang artinya melihat atau memandang. Dengan penambahan akhiran "an kata itu secara harfiah berarti; cara penglihatan atau cara tinjau atau cara pandang.
Karena itu, wawasan itu harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dan dalam mengejar kejayaannya...

B. Teori-Teori Kekuasaan
1. Paham-paham Kekuasaan
Teori-teori yang dapat mendukung rumusan tersebut antara lain:
a. Paham Machiavelli (Abad XVII)
b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII)
c. Paham Jenderal Clausewitz (Abad XVIII)
d. Paham Feverbach dan Hegel
e. Paham Lenin (Abad XIX)
f. Paham Lucian W.Pye dan Sidney
2. Teori-teori Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata "geo" atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Beberapa pendapat dari pakar-pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut:
a. Pandangan Ajaran Frederich Ratzel
b. Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen
c. Pandangan Ajaran Karl Haushofer
d. Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder
e. Pandangan Ajaran Sir Walter Raleigh dan Alferd Thyer Mahan
f. Pandangan Ajaran W,Mitchel, A Saversky, Giulio Douhet, dan John Fredeerick Charles Fuller
g. Pandangan Ajaran J.Spykman

C. Ajaran Wawasan Nasional Indonesia
1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan negaranya di tengah-tengah perkembangan dunia
2. Geopoliti Indonesia
3. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia
Pembahasan latar belakang filosofis sebagai dasar pemikiran pembinaan dan pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjai dari:
a. Latar belakang pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila
b. Latar belakang pemikiran aspek Kewilayahan Nusantara
c. Latar belakang pemikiran aspek Sosial Budaya Bangsa Indonesia
d. Latar belakang pemikiran aspek Kesejarahaan Bangsa Indonesia

D. Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara
1. Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
c. Sila Persatuan Indonesia
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
2. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahaan Nusantara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara fungsi maupun pengaruh geografi terhadap sikap dan tata laku negara yang bersangkutan merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhitungkan.
Deklarasi ini menyatakan bahwa bentuk geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulai besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri. Untuk mengukuhkan asas negara kepulauan ini, ditetapkanlah Undang-Undang Nomor:4/Prt Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.
3. Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya
Sosial budaya, sebagai salah satu aspek kehidupan nasional disamping politik, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan adalah faktor dinamik masyarakat yang berbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan berlangsungnnya hubungan sosial diantara anggotanya.
4. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kesejarahan
Sejarah Indonesia diawali dari negara-negara kerajaan tradisional yang pernah ada diwilayah Nusantara melalui kedatuan Sriwijaya dan kerajaan Mahapahit.
Dalam perjuangan berikutnya, nuansa kebangsaan mulai muncul pada tahun 1900-an yang ditandai oleh lahirnya sebuah konsep baru dan modern.

E. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional
1. Penghantar Implementasi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata diseluruh wilayah negara sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jatidiri bangsa Indonesia.
2. Pengertian Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawarahan Rakyat Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN
2. Pengertian Wawasan Nusantara menurut Prof.Dr.Wan Usman(Ketua Program S-2 PKN-UI)
3. Pengertian Wawasan Nusantara menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara

F. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia
Wawasan Nusantara ialah wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pancang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
2. Landasaan Idiil : Pancasila
Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar negara yang terumuskan dalam Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia telah dijadikan landasaan idiil dan dasar negara sesuai dengan yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Karena itu, Pancasila sudah seharusnya serta sewajarnya menjadi landasaan idiil Wawasan Nusantara.
3. Landasaan Konstitusional : UUD 1945
Bangsa Indonesia bersepakat bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dan berkedaulatan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyarawaratan Rakyat. Karena itu, negara mengatasi segala paham golongan, kelompok, dan perseorangan serta menghendaki persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek dan dimensi kehidupan nasional.

G. Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara
1. Wadah(contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputin seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya.
2. Isi(content)
Isi menyangkut dua hal yang esensial, yaitu:
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
b. Persatuan dan Kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata Laku(conduct)
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah.

H. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian : cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepntingan nasional.

I. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-kentetuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentukan bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

tugas Vclass Teknik Riset Operasional

Soal:

Sebuah perusahaan otomotif memproduksi dua jenis sepeda motor, yaitu model manual dan otomatis. Proses produksi yang diperlukan untuk menghasilkan sepeda motor terdiri dari proses perakitan (assembly) dan pengujian (testing). Untuk memproduksi sebuah sepeda motor model manual memerlukan waktu kerja 5 jam perakitan dan 45 menit pengujian, sedangkan untuk menghasilkan sebuah motor otomatis memerlukan waktu 6 jam perakitan dan 30 menit pengujian. Perusahaan memiliki 200 orang tenaga kerja untuk pekerjaan perakitan dan 20 orang untuk kegiatan pengujian, yang masing-masing harus bekerja selama 8 jam per hari. Karena alasan pemasaran, jenis model manual yang dibuat minimal dua kali lebih banyak dari jumlah model otomatis. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan sepeda motor manual Rp 1,000,000,-/unit dan Rp 2,000,000,-/unit untuk model otomatis.

a. Berdasarkan data tersebut diatas, susunlah rumusan model matematisnya !

b. Ubahlah rumusan matematis tersebut ke dalam bentuk standar!

c. Gunakan simplex tool method (http://www.zweigmedia.com/RealWorld/simplex.html)

untuk mencari solusi yang optimal untuk permasalahan tersebut!

d. Jelaskan solusi optimal yang diperoleh (keuntungan, jumlah produksi sepeda motor tipe manual, jumlah produksi sepeda motor tipe otomatis, dan sumberdaya yang tersisa ).

Jawab :
A. Bentuk Matematis
1.Variable Keputusan
• Sm = Sepeda Motot Manual
• so = Sepeda Motor Otomatis
2.Fungsi Tujuan Max Z = 1.000.000 sm + 2.000.000 so
= 1 sm + 2 so (Rp Juta)
3.Fungsi Kendala :
• Pemasaran = Keuntungan
ST
5 sm + 6 so <= 1600
0,75 sm + 0,5so <= 160
sm >= 2 so atau
2so – sm >= 0

B. Bentuk Standar/Baku
5 sm + 6 so + s1 <= 1600
0,75 sm + 0,5 so + s2 <= 160
sm; so; s1; s2 >= 0



C. Solusi Optimal
Tableau #1
sm so s1 s2 p
5 6 1 0 0 1600
0.75 0.5 0 1 0 160
-1 -2 0 0 1 0

Tableau #2
sm so s1 s2 p
0.833333 1 0.166667 0 0 266.667
0.333333 0 -0.0833333 1 0 26.6667
0.666667 0 0.333333 0 1 533.333

D. Penjelasan
• Keuntungan : 533.333
• Jumlah Produksi Sepeda Motor Manual : 26.6667
• Jumlah Produksi Sepeda Motor Otomatis : 26.6667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kewarganegaraan Bab 1

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
A. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan dan Kompetensi yang Diharapkan
1. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tututan yang berbeda sesuai dengan zamannya. Semua itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam wadah Nusantara.
Semangat perjuangan bangsa yang tak kenal menyerah telah terbukti pada perang kemerdekaan 17 Agustus 1945. Semangat perjuangan bangsa tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia.

2. Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan
a. Hakikat Pendidikan
Masyarakat dan Pemerintah suatu negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna(berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna(berkaitan dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik) Karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaraan bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila semua itu diperlakukan demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Kemampuan Warga Negara
Berkaitan dengan pemupukan nilai, sikap, dan kepribadian. Pembekalan kepada peserta didik di Indonesia dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, termasuk Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Alamiah Dasar - sebagai latar aplikasi nilai dalam kehidupan - yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) dalam komponen kurikulum Perguruan Tinggi.
c. Menumbuhkan Wawasan Warga Negara
Kualitas warga negara tergantung terutama pada keyakinan dan pegangan hidup mereka dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping pada tingkat serta mutu penguasaanya atas ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, Hak dan Kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara, akan mewujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan Hak Asasi Manusia sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari-hari.
d. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Rakyat Indonesia melalui majelis perwakilannya (MPR) menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kecerdasaan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnnya serta dapat memenuhi kebutuhan Pembangunan Nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
e. Kompetensi yang Diharapkan
Pendidikan Kewarganeraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang :
1). Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa
2). Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3). Rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
4). Bersifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran Bela Negara
5). Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusian, bangsa dan negara

B. Pemahaman tentang Bangsa, Negara, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Hubungan Warga Negara dengan Negara atas dasar Demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan Bela Negara.
1. Pengertian dan Pemahaman tentang Bangsa dan Negara
a. Pengertian Bangsa
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bangsa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Depdikbud, halaman 89)
b. Pengertian dan Pemahaman Negara
1). Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
2). Teori Tebentuknya Negara
- Teori Hukum Alam
- Teori Ketuhanan
- Teori Perjanjian
3). Proses Terbentuknya Negara di Zaman Modern
Proses tersebut dapat berupa penaklukan, peleburan(fusi), pemisahan diri, dan pendudukan atas negara atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya.
4). Unsur Negara
- Bersifat Konsitutif
- Bersifat Deklaratif
5). Bentuk Negara
Sebuah negara dapat berbentuk negara kesatuan(unitary state) dan negara serikat(federation).
2. Negara dan Warga Negara dalam Sistem Kenegaraan di Indonesia
Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang pada dasarnya mensyaratkan adanya wilayah, pemerintahan, penduduk sebagai warga negara dan pengakuan dari negara-negara lain sudah dipenuhi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI). NKRI adalah negara berdaulat yang mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional dan menjadi anggota PBB.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Implementasi Sistem Informasi – SDLC (System Development Life Cycle)

PENGEMBANGAN SISTEM JASA KONSULTASI BOTANI ONLINE
(Dengan Menggunakan Pendekatan System Development
Life Cycle (SDLC))

Apa itu SDLC?

SDLC didefnisikan oleh Departemen Kehakiman AS sebagai sebuah proses pengembangan software yang digunakan oleh systems analyst, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan (user ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan software.Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan meng hasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efsien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut. SDLC merupakan pen dekatan sistematis untuk memecah kan masalah yang terdiri dari beberapa tahapan. Tiap-tiap tahapan dapat terdiri dari beberapa langkah berikut: 1. Konsep software ñ mengidentifkasi dan mendefinisikan kebutuhan akan sebuah sistem baru. 2. Analisis kebutuhan ñ menganalisis kebutuhan informasi dari pengguna .akhir sebuah system 3. Desain arsitektural ñ membuat blueprint desain berdasarkan spesifikasi utama, seperti hardware, software, pengguna, dan sumber data. 4. Coding dan debugging ñ membuat dan memprogram sistem. 5. Pengujian sistem ñ mengevaluasi fungsionalitas sistem aktual, dalam hubungannya dengan fungsionalitas yang diharapkan. Langkah-langkah dalam SDLC Tidak ada langkah baku dalam SDLC, tapi ketujuh langkah di bawah merupakan life cycle yang paling sering digunakan oleh para software developer profesional. 1. Studi kelayakan.Dilakukan oleh software developer dengan mempelajari konsep sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen, apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada sekarang. Biasanya, dalam tahap ini diputuskan untuk meng-update sistem yang ada, atau menggantinya dengan yang baru. 2. Analisis. Pengguna dan software deve loper bekerja sama mengumpulkan, mempelajari, dan merumuskan kebutuhan-kebutuhan bisnis. 3. Desain. Pada langkah ini dilakukan pembuatan blueprint sistem. Di dalamnya termasuk penyesuaian dengan arsitektur telekomunikasi, hardware, dan software untuk pengembangan lebih lanjut, serta membuat model sistem ñ menciptakan model graphical user interface (GUI), database, dan lain-lain. 4. Pengembangan. Di sini, barulah para programmer melakukan coding untuk menerapkan desain ke dalam sistem yang sesungguhnya, membuat program,dan menyiapkan database. 5. Pengujian. Setelah sistem berhasil dikembangkan, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Dalam tahap ini, juga dilakukan debugging dan penyesuaian-penyesuaian akhir. 6. Implementasi. Pada tahap ini, software yang telah diuji siap diimplementasikan ke dalam sistem pengguna. Pembuatan user guide dan pelatihan juga dilakukan dalam tahap ini. 7. Perawatan. Perawatan dimaksudkan agar sistem yang telah diimplemantasikan dapat me ngikuti perkembangan dan perubahan apapun, yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya. Help desk untuk membantu pengguna, serta perubahan yang dianggap penting dapat dilakukan terhadap sistem dalam tahap ini.Jika memperhatikan langkah-langkah di atas, coding dan debugging yang selama ini menjadi pekerjaan utama software developer, hanyalah dua dari tujuh tahapan dalam SDLC. Di luar kedua langkah tersebut, SDLC lebih banyak berkutat pada urusan manajemen (non-teknis), yang mungkin kurang mendapat perhatian dari pada software deve loper.

ABSTRAK
Salah satu misi dari Kebun Raya Bogor adalah menyediakan
informasi yang relevan dan bermanfaat untuk seluruh lapisan
masyarakat seperti turis, peneliti, ilmuwan, mahasiswa, dosen,
praktisi, pebisnis, dan masyarakat umum. Artikel ini menjelaskan
pengembangan sistem jasa konsultasi online pada Kebun
Raya Bogor. Sistem didesain untuk memenuhi kebutuhan
fungsional dan mengeksplorasi sumber daya informasi yang
dimiliki lembaga termasuk untuk pengembangan pengetahuan
dalam bentuk artikel, buku, jurnal, majalah, dan makalah
ilmiah. Selain jasa perpustakaan, sistem juga menyediakan
konsultasi online langsung dengan para ahlinya. Prototipesistem telah diimplementasikan dan sebagian sudah dapatdiaplikasikan. Sistem direkomendasikan untuk diimplementasikansecara penuh dengan dukungan infrastruktur yang memadai, disertai perangkat kebijakan dan aturan yang jelas

.PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
yang makin cepat berdampak nyata pada perubahan
sikap dan perilaku masyarakat pengguna informasi dalam
pencarian informasi. Kecepatan dan ketepatan mendapatkan informasi merupakan tuntutan kebutuhan dankepuasan pengguna. Hal ini terlihat dari intensitas pengguna informasi dalam melakukan penelusuran lewat komputer, baik melalui jalur online maupun offline,sehingga pemanfaatan informasi dari sumber-sumber manual seperti katalog tercetak, bibliografi, indeks, dan buku cenderung menurun (Maksum dan Darmawiredja 2007).Perpustakaan sebagai salah satu penyedia informasi
harus berjalan seiring dengan pesatnya kemajuanTIK serta kebutuhan informasi pengguna. Kecepatan
perkembangan pengetahuan harus mendapat reaksi yang cepat dan tepat dari perpustakaan sebagai organisasi pembelajaran, sehingga kedudukan perpustakaan menjadi sangat strategis. Kemajuan teknologi informasi(TI) menjanjikan kemudahan dalam manajemen pengetahuan
atau informasi, terutama bagi lembaga pengelola informasi. Perpustakaan sebagai salah satu penyedia dan penyimpan informasi dan pengetahuan (information provider dan knowledge repository) harus dapat mengimbangi bahkan mengantisipasinya. Bila sebelumnya fungsi perpustakaan lebih terfokus pada penyediaan informasi dalam bentuk fisik, seperti dokumen tercetak,pada era TI perpustakaan dituntut untuk mampu menyediakan sumber-sumber informasi dalam bentuk terekam yang dioperasikan secara elektronis yang sarat dengan pengetahuan tidak terstruktur (Rufaidah 2007).Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan TI yang makin pesat serta tuntutan sistem layanan informasi modern yang makin kuat, Perpustakaan Kebun Raya Bogor (KRB) sebagai unit pelaksana
pengelola informasi KRB perlu menjawab tantangan tersebut untuk mendukung visi dan misi lembaga induknya. Seminar (2004) mengemukakan bahwa perpustakaan perlu menjawab tantangan global yang bertumpu pada keunggulan manajemen dan layanan modern untuk mendukung visi, misi, dan program pembangunan. Visi KRB yaitu menjadi kebun raya terbaik kelas dunia dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan tropika, pendidikan lingkungan, dan pariwisata. Misi KRB yaitu melestarikan, mendayagunakan, dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, rekreasi, serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap kebun raya, tumbuhan, dan lingkungan dalam upaya pemanfaatan yang berkelanjutanuntuk kesejahteraan masyarakat.
Kebun Raya Bogor merupakan institusi konservasi ex situ tertua di Indonesia, berdiri sejak 18 Mei 1817.
KRB memiliki nilai sejarah tinggi sebagai tonggak dalam perkembangan institusi dan penelitian pertanian di Indonesia, dan merupakan pilar utama bagi usahapenyelamatan jenis-jenis tumbuhan dari kepunahan. Selain memberikan kesejukan dengan lahannya seluas87 ha, KRB juga memiliki aset berharga, antara lain: (1) koleksi aneka tumbuhan yang mencapai 3.413 spesies,1.261 genera, dan 223 famili; (2) pangkalan data koleksi tumbuhan sebanyak 14.225 spesimen; (3) pangkalandata karya tulis peneliti kebun raya berikut abstraknya tahun 1973-2005 sebanyak 1.211 artikel, (4) pangkalan
data koleksi buku yang meliputi 1.159 judul; (5) pangkalan data koleksi artikel sebanyak 3.047 artikel; (6)koleksi buku tua (antikuariat) dalam bidang botani dan perkebunrayaan yang berumur lebih dari 100 tahun sebanyak 22 judul; (7) dokumentasi foto dan CD lebih dari 100 judul; (8) sumber daya manusia berjumlah 354 orang, meliputi 43 orang peneliti (staf ahli), 311 orang tenaga fungsional lainnya serta tenaga administrasi; dan (9) laboratorium kultur jaringan yang cukup representatif
dan gedung exhibition anggrek yang bertaraf internasional.Potensi besar yang dimiliki KRB belum tersebarsecara luas karena sarana TI yang dimiliki belum dimanfaatkan
secara optimal. Walaupun saat ini KRB telah
memiliki situs sendiri, kandungan informasi (content)
dan fitur yang ditampilkan dalam situs sangat terbatas,hanya informasi umum mengenai KRB, belum menampilkan kekayaan atau sumber daya yang dimiliki. Selain itu,
walaupun telah ada fasilitas “kontak” bagi pengguna
atau masyarakat yang ingin mengetahui sumber dayaKRB dengan bertanya langsung, pengelolaannya belum terkoordinasi dengan baik dan dilakukan secara khusus Perpustakaan KRB sebagai lembaga yang bertugasmenyimpan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi,
serta sebagai mitra peneliti berkepentingan untuk dapat
memberdayakan sumber pengetahuan yang dimiliki (knowledge resources) dengan menggali potensi yang
dimiliki, baik berupa materi tertulis (pengetahuan eksplisit)
maupun keahlian dan pengalaman para ilmuan(pengetahuan implisit). Untuk mempercepat dan memperlancar kegiatan tersebut diperlukan suatu sistem
informasi berbasis TIK. Dalam hal ini, perpustakaan
perlu membangun suatu sistem jasa konsultasi dengan
memanfaatkan internet yang memungkinkan pengguna
memperoleh informasi secara cepat dan akurat, serta fasilitas web yang memungkinkan informasi yang
dimiliki dapat diakses banyak orang dan dalam cakupan
geografi yang luas. Dengan demikian, pertukaran
pengetahuan dapat berjalan dengan cepat dan kinerja
institusi pun akan meningkat.

Teknologi Informasi sebagai Media Komunikasi dan Jasa
Dalam beberapa dekade terakhir, TI telah mengalami
perkembangan yang pesat sehingga memungkinkan
pengguna memperoleh segala bentuk informasi dengan
cepat dan akurat. Perkembangan TI mampu menyambungkan hampir semua komputer yang ada di dunia sehingga dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi.Perkembangan TI juga menyebabkan perubahan peran sistem TI itu sendiri dalam membantu operasi organisasi sehingga lebih efisien dan berperan dalam memenangkan kompetisi. Implementasi internet, electronic commerce,electronic data interchange, virtual office, telemedicine,intranet dan sebagainya telah menerobosbatas-batas fisik antarnegara. Dalam dunia perpustakaan,informasi, dan dokumentasi (pusdokinfo), TI didefinisikan
sebagai teknologi yang dibutuhkan untuk mengolah informasi. Secara khusus, komputer dan programdigunakan untuk mengkonversi, menyimpan, mengamankan,memproses, mengirimkan, dan menerima data,informasi, dan pengetahuan dari mana pun dan kapan pun.Penggabungan antara teknologi komputer dantelekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi dalamsistem informasi. Pengiriman data atau informasi yangpada zaman dahulu memakan waktu berhari-hari, kini
dapat dilakukan dalam hitungan detik (Indrajit 2002).

Perpustakaan Digital
Fenomena perpustakaan digital yang merebak di penghujung
tahun 1990 di Amerika Serikat dan Eropa Barat
merupakan pemicu semangat dan kegiatan penerapan TI
di bidang pusdokinfo pada berbagai belahan dunia.
Kemajuan pesat dalam TIK menimbulkan peluang sekaligus tantangan bagi berbagai pihak untuk menciptakaninstitusi penghimpun, pengelola, dan penyedia
informasi yang makin luas cakupannya dan makin beragam jenis jasanya. Saat ini perpustakaan digital
sebagai konsep dan aplikasi telah menjadi bagian yangtidak terpisahkan dari internet dan web (Pendit 2008).Konsep dan aplikasi perpustakaan digital mengandung
upaya perubahan, baik yang mendasar maupunyang sederhana. Perubahan digital bukan hanya merujuk
ke perubahan teknologi atau perubahan teknis,melainkan juga perubahan cara berpikir, pergeseran
paradigma, perubahan tingkah laku, dan penataan kembali
tata nilai. Perpustakaan digital memiliki ciri sebagai
berikut: (1) bukan merupakan entitas tunggal, (2) membutuhkan
teknologi yang dapat menghubungkan berbagai
sumber daya, (3) memungkinkan pengguna melihat
perpustakaan digital dan jasa informasi yang diberikan
sebagai satu kesatuan yang transparan, (4) bertujuan
menyediakan akses universal, dan (5) tidak dibatasipada wakil dokumen (document surrogates), tetapi juga berbagai bentuk digital yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk tercetak.
Perpustakaan digital mendukung kolaborasi dan
komunikasi formal dan informal, seperti halnya kolaborasi
peneliti dan staf perpustakaan KRB dalam memberikanjasa konsultasi botani online kepada masyarakat
luas. Bahkan Marchionini dan Maurer (1995) menyatakan bahwa perpustakaan digital memungkinkan
masyarakat ilmiah untuk berbagi sumber daya, waktu,energi, dan pengalaman bagi keuntungan bersama. Dimasa depan, perpustakaan digital akan menjadi sarana
berbagi sumber daya yang merupakan faktor penting
untuk mendukung pengajaran yang meliputi kemampuan
untuk berbagi data dan kumpulan data. Perpustakaan digital harus menawarkan kesempatan yang lebih besarbagi pengguna untuk menyimpan informasi. Sebagai
perpustakaan khusus bidang ilmu botani dan perkebunrayaan,
perpustakaan KRB perlu mendukung kegiatan
lembaga induknya dengan memanfaatkan TI untuk menyebar luaskan informasi.

Tipe-Tipe Pengetahuan
Pengetahuan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua,
yaitu pengetahuan implisit dan pengetahuan eksplisit Pengetahuan implisit merupakan pengetahuan yang
berada dalam pikiran manusia, yang biasa diserap orang

lain melalui kolaborasi dan sharing (Nasseri 1996).
Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang terdokumentasi
dalam berbagai bentuk, seperti laporan
penelitian, buku, artikel, makalah, paten, dan software,
atau dengan kata lain merupakan pengetahuan yang

sudah dapat dikemukakan dalam bentuk data, formula,
spesifikasi produk, manual, prinsip-prinsip umum, dan
sebagainya. Kedua tipe pengetahuan tersebut tidak dapat
dipisahkan dari pengetahuan individu dan pengetahuan
organisasi, bahkan saling berinteraksi satu sama lain.Kinerja bisnis lebih merupakan hasil dari perpaduan

antara pengetahuan implisit dan eksplisit individu dan
organisasi yang menjalankan suatu perusahaan.
Penerapan manajemen pengetahuan ke dalam

sistem perpustakaan dilakukan sebagai upaya meningkatkan
fungsi dan peran sistem perpustakaan menuju
virtual research center guna meningkatkan nilai tambah
informasi. Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis
untuk memfasilitasi proses penciptaan pengetahuanserta cara memperoleh, mengelola, dan menyebarkannya

dalam lingkungan technology base (Dewiyana
2004). Manajemen pengetahuan dari pakar, dalam
hal ini pengetahuan implisit dari para peneliti KRB,
sangat berperan dalam pengembangan sistem jasa
konsultasi online.Kekayaan pengetahuan yang dimiliki KRB perlu
diinformasikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Untuk menyebarkan informasi tentang kekayaan pengetahuan
tersebut, perpustakaan KRB berupaya membangun
suatu sistem jasa konsultasi botani onlinedengan memanfaatkan internet sebagai sarana pendukung,
dan fasilitas web yang memungkinkan informasi

dapat diakses banyak orang dan dalam cakupan geografi
yang luas. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun
sistem jasa konsultasi botani online dengan menggunakan
media komunikasi berbasis web.

METODE

Jasa konsultasi botani online yang akan diberikan kepada
pengguna berupa informasi yang telah dikemas dalam
bentuk yang sesuai dengan permintaan pengguna.

Kegiatan yang akan dilakukan dimulai dari menyeleksi
informasi dari berbagai sumber, mendata informasi yang
relevan, dan menyajikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna dengan dilengkapi jawaban dari
para peneliti pakar KRB dalam bentuk informasi elektronis

Perpustakaan selain bertugas sebagai fasilitatoruntuk menghubungkan para ahli di lingkungan KRB dan
pengguna yang membutuhkannya, juga bertugas mengumpulkan
informasi yang relevan dari berbagai sumber,
mengirimkan jawaban dalam bentuk informasi elektronis
ke alamat e-mail pengguna atau melalui pos ke alamat

tinggal mereka. Diharapkan dengan terbentuknya sistem
ini, penyebarluasan informasi lebih efisien, mudah dan
cepat, sehingga dapat meningkatkan layanan perpustakaan
dan kinerja lembaga KRB.Beberapa tahapan pembangunan botani online
adalah persiapan dengan mengumpulkan materi untuk
pembuatan proposal, dilanjutkan dengan pengumpulan

data melalui studi literatur dan wawancara dengan para
peneliti. Setelah proposal disetujui, dilanjutkan dengan
diagnosis masalah dan penentuan tujuan, melakukan
perbandingan perkembangan web jasa konsultasi, dan pengumpulan data. Proses selanjutnya adalah pengembangan jasa konsultasi dengan membuat prototipe dan mengujinya, dilanjutkan dengan penyusunan laporan dan dokumentasi.Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan
sistem informasi botani online adalah System Development Life Cycle (SDLC)yang sudah dimodifikasi. Fasefase pada SDLC terdiri atas fase investigasi, analisissistem, desain sistem, dan implementasi sistem dengan tahapan disajikan pada Gambar 1.

a. Investigasi sistem, bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman tentang permasalahan dan peluang yang dihadapi dalam pengembangan sistem jasa konsultasi botani online, yang hasilnya dituangkan dalam suatu kerangka kelayakan sistem (feasibility study). Pada tahap ini dilakukan pengkajian terhadap seluruh proses perencanaan dalam pengembangan sistem, meliputi aspek organisasi (fungsi dan komponen struktur hierarki organisasi), aspek operasional, yang berkaitan dengan prosedur, kewenangan, dan pengawasan kegiatan, aspek teknis, berkaitan dengan ketersediaan infrastruktur dan sumber daya manusia, serta aspek ekonomis dalam kaitannya dengan kelayakan biaya dan untung-rugi sistem informasi yang dikembangkan.
b. Analisis sistem, bertujuan untuk memperoleh data tentang kebutuhan dan keinginan pengguna serta batasan kriteria sistem yang akan dibuat. Kemampuan sistem yang akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan diketahui dengan melakukan identifikasi kebutuhan dan fungsional sistem.
c. Desain sistem, merupakan perancangan sistem secara logis maupun fisik yang hasilnya disusun dalam suatu spesifikasi sistem berdasarkan kebutuhan informasi pada tahap analisis sistem informasi. Aspek penting dalam tahap ini meliputi sumber masukan, desain proses, keluaran, kontrol manajemen data, manajemen dialog dan dasar pengetahuan. Hal yang juga perlu menjadi pertimbangan adalah ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak, serta infrastruktur jaringan komunikasi.
d. Implementasi sistem. Pada tahapan ini dilakukan pengembangan prototipe sampai tahap interaksi sistem dengan pengguna informasi. Untuk memudahkan pengguna memanfaatkan sistem yang telah dirancang dengan SDLC akan disediakan antarmuka (interface) berbasis web sehingga pengguna dapat memanfaatkannya secara online.

KESIMPULAN DAN SARAN

Prototipe sistem jasa konsultasi Botani Online telah dibangun untuk mengeksplorasi sumber daya informasi yang dimiliki KRB, baik yang berbentuk pengetahuan eksplisit maupun implisit. Sistem dibangun dengan fiturfitur sebagai berikut: (1) menu home, sebagai navigasi pengguna untuk pindah ke halaman utama; (2) menu profil perpustakaan, memuat informasi mengenai sejarah perpustakaan KRB, visi dan misi perpustakaan KRB, layanan perpustakaan, tata tertib perpustakaan, (3) menu kontak, berisi informasi alamat perpustakaan KRB; dan (4) menu peneliti, berisi informasi bidang penelitian, kegiatan
yang sedang dilakukan, serta publikasi ilmiah dan populer yang dihasilkan. Submenu berisi login member, link ke situs yang lain, polling, kalender, dan fasilitas cari. Layanan konsultasi tersedia dalam tiga paket, yaitu informasi ekologi dan konservasi, hortikultura, dan
taksonomi. Dalam layanan konsultasi ini pengguna akan mendapatkan jawaban berbentuk informasi elektronis dari para peneliti dan atau pustakawan dalam bentuk artikel lengkap, katalog buku online yang relevan beserta daftar isinya. Jawaban lengkap akan dikirim kepada alamat e-mail pengguna. Penggunaan fasilitas web dan internet memungkinkan informasi dapat diakses banyak orang dan dalam cakupan geografi yang luas. Prototipe sistem jasa konsultasi Botani Online perlu disempurnakan dengan memanfaatkan dokumen multimedia seperti video, animasi/film, suara, selain gambar dan teks. Juga media video conference yang memungkinkan pertemuan pengguna dan peneliti secara virtual dan real time, sehingga layanan perpustakaan lebih menarik, interaktif, dan mudah dipahami. Untuk implementasi prototipe secara penuh, dibutuhkan dukungan infrastruktur serta kebijakan dan aturan yang jelas.

(sumber: http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/pp172084.pdf)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS